Menghidupkan Kembali Harapan yang Pernah ada: Koperasi Petani BAS di Gower

Koperasi Petani BAS di Dusun Gower menghidupkan kembali harapan yang pernah ada
Dari lahan gundul menjadi harapan baru, Kelompok Koperasi petani di Dusun Gower menanam ribuan pohon mangga demi konservasi dan kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi warga, lembaga, untuk membawa bukit Gower alam membawa bukit Gower kembali hijau. Dari pengundulan hutan pasca-reformasi, kini tumbuh 3.000 pohon mangga yang menjadi sumber penghidupan dan pelindung untuk sebuah kehidupan yang berkelanjutan.
Pada 25–26 Juli 2025, Muria Damai Sentosa (MDS) bersama Jejaring Komunitas Kristen untuk Penanggulangan Bencana di Indonesia (JAKOMKRIS PBI). JAKOMKRIS PBI juga mengundang Sinode GKJ, Sinode GKJTU, Yayasan Sion dan Yayasan Trukajaya untuk mengunjungi Koperasi Kelompok Tani Bumi Asri Sentosa (BAS) di Dukuh Gower, Desa Karangawen, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati.
Gower, yang dulunya bagian dari Selat Muria, pernah hijau oleh hutan jati. Namun pasca-reformasi 1998, penebangan liar membuat hutan gundul, sumber air berkurang, dan erosi mengancam. Melalui skema Perhutanan Sosial, lahan seluas 100 hektar kini dikelola petani setempat. Dengan pendampingan MDS, mereka membentuk Koperasi BAS dan menanam 3.000 pohon mangga Kyojay di lahan 10 hektar, bekerja sama dengan Fakultas Pertanian UKSW Salatiga dan perusahaan yang siap membeli hasil panen.
Program ini bertujuan mengembalikan sumber air, mengurangi erosi, mengembangkan wisata edukasi lingkungan, serta meningkatkan pendapatan warga.
Bagi JAKOMKRIS PBI, kunjungan ini sebagai bentuk untuk menegaskan pentingnya kolaborasi, konservasi, dan pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari adaptasi perubahan iklim.
Penulis: Marsen Sobang
Tanggal: 11 Agustus 2025